Aku mencintai Palestina
Seperti ku mencintai Indonesia
Jelas saja....
Tanpa bantuan ulama Palestina
Mungkin Indonesia belum lah
merdeka
Tanpa pengakuan kedaulatan
Palestina
Mungkin Indonesia belumlah ada
dimata dunia
Aku mencintai Palestina
Seperti ku mencintai Indonesia
Seperti saat-saat ku belajar
tauhid disurau
Bersama sang guru
Dengan kalam syahdu
Beratapkan langit cerah biru
Mendengar pula kisah perjuangan
para nabi
Juga Palestina sebagai negeri
bestari
Palestina
Negeri para anbiya
Pusat menuntut ilmu para ulama
Ruang meneliti para ilmuwan dunia
Beberapa abad lamanya
Semua tunduk
Bersujud kening-kening muslim
sedunia
Sebab Palestina kiblat pertama
Tanah suci ketiga
Setelah Mekkah dan Madinah
Tapi kini Palestina
Menjelma duka-duka
Terbanjiri air mata disetiap
sudut kotanya
Rumah-rumah dan gedung-gedung sekolah
Berubah menjadi puing-puing
nestapa
Ketika Tel Aviv dengan buldoser
dan rudal-rudal
Menggulung Palestina
Luluh lantak tuan nyonya
Para ayah dipenjara
Disiksa hingga hilang nyawa
Para ibu ramai-ramai dibunuh
Agar generasi Palestina tak lagi
tumbuh
Maka bocah-bocah Palestina itu
Tiap waktu ada saja yang menjelma
yatim piatu
Tak cukup sampai disitu tuan
nyonya
Tel Aviv menghabisi bocah-bocah
Palestina
Dengan fosfor dan rudal-rudal
Hingga organ tubuh mereka
tercerai berai
Usus mereka keluar terurai
Dengan kejahatan melebihi fiksi
itu
Perserikatan bangsa-bangsa hanya
gagu... bisu...
Para aktivis HAM menjelma tuna
rungu
Wahai kalian para pemimpin dunia
Tidakkah kalian miliki kepala dan
dada?
Yang miliki fikir dan rasa
Wahai Engkau Ban kii moon yang miliki
mata tak buta
Bukankah telingamu pun tak tuli
Atau jangan-jangan nuranimu
memang sudah mati
Wahai perserikatan bangsa-bangsa
Dimanakah HAM itu
Yang tak muncul walau penderitaan
Palestina amat pilu
Berapa banyak lagi darah harus
tertumpah
Bayi-bayi hancur kepalanya
Untuk membangunkan tidur panjang
kalian
Aku mencintai Palestina
Seperti aku mencintai para
pejuangnya
Pemuda-pemuda hebat
Yang darahnya tertumpah harum
semerbak
Untuk mempertahanka negeri
Palestina tercinta
Tempat mereka dilahirkan
Tempat mereka dimakamkan
Seperti aku mencintai Indonesia
Seperti aku mencintai Bung Tomo
dan pekik takbirnya
Dan resolusi jihadnya
Juga semangat pemuda Indonesianya
Dari tiap penjuru Indonesia
Dari masjid , gereja hingga
vihara
Melipat penjajah hingga kecing
dicelana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar